SABAR ITU TAK PERNAH ADA BATASNYA
Setiap manusia tidak ada yang hidup dalam kesenangan yang sempurna
dan tidak ada juga dengan penderitaan yang sempurna pula, semua manusia pasti
mendapatkan kebahagiaan dan kesusahannya masing-masing. Yang sesuai dengan
kehendak Allah. Dan sangatlah mustahil jika sesorang selalu mendapatkan
kebahagiaan secara terus menerus sampai akhir hayatnya dan begitu pula
sebaliknya tak ada seseorang yang mendapatkan penderitaan yang tak pernah
kunjung usai. Semua orang pastilah
mengalami pasang surut kesenangan dan kesedihan tidak terkecuali nabipun pasti
mengalaminya. Realita itulah yang kemudian menyadarkan kita bahwa kehidupan di dunia ini
harus dijalani dengan sebaik-baiknya. Untuk itu kita harus menerima dengan ikhlas takdir apapun yang diberikan
oleh Allah kepada kita.
Namun sayapun tahu, bahwa menerima segala takdir yang diberikan
oleh Allah kepada kita tentulah bukan suatu perkara yang sangat mudah, karena
kita tidak akan mampu menghadapi takdir-Nya yang tidak pernah kita
sangka-sangka. tetapi kita sebagai hamba Allah harus memiliki akar yang kuat
dalam diri, maksudnya yaitu akar kesabaran yang akan menyangga diri kita, lahir
maupun batin dalam menghadapi ujian atau cobaan yang diberikan oleh Allah
kepada kita. Disaat kita terpukul karena
ditimpa musibah, kesabaran akan menuntun kita untuk menemukan hikmah dibalik
ujian atau musibah yang sedang kita hadapi itu. Tanpa tidak perlu khawatir
untuk melakukan hal-hal yang menyimpang.
Tanpa kesabaran, orang yang sedang dirundung kemalangan akan sulit
untuk berpikir jernih, sehingga pikirannyapun akan selalu menghasilkan hal-hal
yang negatif , kesabaran itu merupakan modal yang besar untuk sampai ke titik
kebijaksanaan. Dalam hal apapun sabar
itu selalu dibutuhkan baik dalam hal beribadah dan bekerja maupun yang lainnnya.bahkan Allah pun memerintahkan
kita untuk bersabar dalam firmannya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar
dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar”. (QS.
Al-Baqarah :153).
Ini artinya, sabar itu perintah yang sangat penting, sepenting
perintah shalat. Dan bahkan pahala sabar itu tak ada batasnya. Sabar itu
diperlukan dalam keadaan hal apapun baik disaat kita terpuruk maupun disaat
kita bahagia. Adapun macam-macam sabar seperti yang terdapat dalam QS.
Al-Baqarah (177). (“Untuk melihat ayatnya silahkan buka Al-Qur’annya
masing-masing, supaya kalian membaca dan membuka Al-Qur’annya kembali!!”).
yaitu :
1.
Sabar
dalam menghadapi musibah dan kefakiran atau kesempitan.
2.
Sabar
dalam menghadapi penderitaan (sakit dan sebagainya).
3.
Sabar
dalam peperangan.
Sekarang ini, banyak sekali orang yang sering bilang bahwa sabar
itu ada batasnya, Lantas benarkah bahwa sabar itu ada batasnya?.
Sebenarnya mereka yang bilang bahwa sabar itu ada batasnya adalah
keliru. Kenapa keliru? Ya, karena sabar yang sesungguhnya tak pernah ada
batasnya.
Yang terbatas bukanlah kesabarannya, akan tetapi manusia itu sendirilah
yang tak sanggup lagi mengendalikan dirinya, yang berarti dia termasuk orang
yang tidak penyabar alias tidak sabaran.
Bahkan Rosulullah SAW. pun ketika beliau diludahi, dilempari batu
dan bahkan sampai dilempari dengan kotoran unta oleh orang-orang yang tidak
suka terhadap beliau, akan tetapi, apakah kalian tahu apa yang dilakukan Rosulullah
terhadap mereka? Ya, Rosulullah tidak pernah membalas perbuatan mereka
terhadapnya akan tetapi beliau malah mendo’akannya.
Begitu juga kisahnya Nabi Ibrahim as. Yang Allah perintahkan untuk
menyembelih putranya yaitu Ismail as. Dan ketika beliau akan menyembelih
putranya Allah pun menggantinya dengan seekor kambing.
Nah, ketika kita sabar dalam menghadapi ujian atau cobaan yang
diberikan oleh Allah pastilah Allah akan membalasnya dengan balasan yang lebih
baik. Dengan kesabaran, akan membuat yang gelap menjadi terang, yang sempit
menjadi lapang, dan yang pupus menjadi penuh harapan. Yang sakit jika dia sabar
maka akan tumbuh ketenangan, keikhlasan,
dan kekuatan untuk sembuh kembali. Dan yang kehilangan orang terdekatnya , jika
dia sabar akan mengikhlaskan dan mendo’akan serta akan dapat menjalani
kehidupannya kembali seperti biasanya.
Untuk itu marilah kita sama-sama mulai menanamkan rasa
sabar pada diri kita, baik sabar dalam kesenangan maupun keterpurukan, baik dalam ujian
maupun cobaan, supaya kita mendapat ketenangan dalam kehidupan dan pahala yang
tidak ada batasnya dari Allah SWT.”!!.
Aamiin yaa rabbal ‘alamin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar