QIRA'AT HAMZAH
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Qiraat merupakan salah
satu cabang ilmu dalam ‘Ulum al-Qur’an, namun tidak banyak orang yang tertarik
kepadanya, kecuali orang-orang tertentu saja, biasanya kalangan akademik.
Banyak faktor yang menyebabkan hal itu, di antaranya adalah, ilmu ini
tidak berhubungan langsung dengan kehidupan dan muamalah manusia sehari-hari;
tidak seperti ilmu fiqih, hadis, dan tafsir misalnya,yang dapat dikatakan
berhubungan langsung dengan kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan ilmu qira’at
tidak mempelajari masalah-masalah yang berkaitan secara langsung dengan
halal-haram atau hukum-hukum tertentu dalam kehidupan manusia.
Selain itu, ilmu ini juga
cukup rumit untuk dipelajari, banyak hal yang harus diketahui oleh peminat ilmu
qira’at ini, yang terpenting adalah pengenalan al-Qur’an secara mendalam dalam
banyak seginya, bahkan hafal sebagian besar dari ayat-ayat al-Qur’an merupakan
salah satu kunci memasuki gerbang ilmu ini, pengetahuan bahasa Arab yang
mendalam dan luas dalam berbagai seginya, juga merupakan alat pokok dalam
menggeluti ilmu ini, pengenalan berbagai macam qiraat dan para perawinya adalah
hal yang mutlak bagi pengkaji ilmu ini. Hal-hal inilah barangkali yang
menjadikan ilmu ini tidak begitu populer.
Meskipun demikian
keadaannya, ilmu ini telah sangat berjasa dalam menggali, menjaga dan
mengajarkan berbagai “cara membaca” al-Qur’an yang benar sesuai dengan yang
telah diajarkan Rasulullah SAW. Para ahli qira’at telah mencurahkan
segala kemampuannya demi mengembangkan ilmu ini. Ketelitian dan kehati-hatian
mereka telah menjadikan al-Qur’an terjaga dari adanya kemungkinan penyelewengan
dan masuknya unsur-unsur asing yang dapat merusak kemurnian al-Qur’an. Penulis
disini akan memaparkan qira’at Hamzah
dengan perawinya yaitu Khalaf dan Khallad.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
biografi Hamzah?
2.
Bagaimana
cara membaca Al-Qur’an Qira’at Hamzah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Biografi Hamzah
Imam Hamzah al-Kufi, nama lengkapnya
ialah Hamzah bin Habib bin Imarah al-Kufi. Lahir pada tahun 80 H dan wafat pada
tahun 156 H. Wafat pada tahun 156 H di Halwan, suatu kota di Iraq.[1] Ia terkenal sebagai orang yang wira’i tidak pernah
mengambil upah dari Al-Qu’an dan tidak tidur setiap malam kecuali hanya
sebentar.
Adapun sanadnya ialah dari Muhammad
bin Abi Laila dari Abi al-Mihnhal dari Sa’id bin Jabir dari Abdullah bin ‘Abbas
dari Ubay bin Ka’ab dari Rosulullah Muhammad. Sedangkan sanad lainnya ialah
dari Sulaiman bin Mahran al-A’masy dan Talhah
bin Masraf, keduanya dari Yahya bin Wastab, dari Zir bin Huubaisy, dari
‘Utsman bin ‘Affan, ‘Abdullah bin
Mas’ud, Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah.diantara murid-muuridnya yang
menjadi perawi utamanya ialah :
a.
Khalaf
Abu
Muhammad Khalaf bin Hisyam al-Bazzar ialah nama lengkapnya. Lahir pada 150 H
dan wafat 229 H di Baghdad. Ia terkenal sebagai orang yang hafal al-Qur’an 30
juz pada usia 10 tahun.
b.
Khalad
Nama
lengkapnya Abu Isa Khallad bin Khalid al-Kufi. Lahir pada 119 H dan 220 H. Ia
terkenal kedalaman dan keluasan ilmunya khususnya dalam ‘Ulumul Qur’an. Adapun
sanadnnya ialah dari Sulaim bin Isa al-Hanafi al-Kufi yang merupakan murid
langsung dari Hamzah. Sedangkan thariqnya yakni penerus estapet qiraat Imam
Hamzah dengan bacaan riwayatnya yang trekenal ialah Ibnu Syadzan.[2]
A.
Cara Membaca Al-Qur’an
a.
Riwayat Khalaf
1)
Memisahkan
diantara dua surat
Khalaf
memisahkan diantara dua surat dengan mewashalkan kedua surat dengan tanpa
basmalah
2)
Mim
Jama’
a.
Khalaf
membaca dhammah ha’ dan sukunnya mim lafal عَلَيهُم,
إِلَيهُم, لَدَ يهُم
b.
Khalaf
membaca dhummah ha’ dan mim dari setiap mim jama’ yang sessudahnya berupa sukun
dan sebelumnya berupa ha’, baik sebelumnya ada huruf ya’ sukun atau tudak, seperti
عَليهُم الذٌّلَّة
3)
Panjang
dan pendenknya bacaan.
a.
Apabila
mad muttashil maka khalaf membaca
tiga alif seperti جآء
b.
Apabila
mad munfashil maka khalaf membaca
tiga alif, sepertiبمآ أُنزل
4)
Dua
hamzah berurutan dalam satu kalimat maupun dua kalimat
Adapun
dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kata baik haraakatnya
sama maupun beda, maka bacaannya khalaf pun biasa yakni tahqiq semua,
sepertiءأنذَرتَهُم
5)
Isymam
Khlaf
membaca isymam dengan suara shad ke
huruf za’ pada :
a.
Lafal
المصَيطِرُونَdan بِمُصَيطِرٍ
b.
Setiap hurufص sukun yang jatuh setelah hurufد , seperti dalam lafalأصدق
c.
Setiap
lafalصِرَاطَ, الصِّرَطَ
6)
Saktah
a.
Setiap
hamzah hidup dan sebelumnya berupa sukunya ال
ta’rif, dalam satu kata dalam keadaan washal, maka khalaf membaca
dengan saktah, seperti lafalوَبِالاَ
خِرَةِ
b.
Adapun
dalam keadaan waqaf, maka dibaca dengan dua versi ketika washal dan ditambah naql
ketika waqaf.
c.
Setiap
lafa شيئ (rafa dan jer) dalam keadaan washal, seperti كلِّ
شَيئٍ قَدِيرٌ
7)
Idzhar
dan idgham
a.
Setiap
terdapat nun sukun atau tanwin yang bertemuو atau
ي,
baik dalam satu kalimat maka khalaf membacca dengan bila ghunnnah (tanpa
dengung), sepertiغِشَاوَةٌ وَلهم
b.
Setiap
huruf dzalإِذْ lafal bertemu dengan
hurufت dan د, maka khalaf membaca idgham seperti إذ
تَّخْلُقُ, إذ دَّ خلوا
c.
Setiap
huruf dzal lafal قَدْ
bertemu huruf ش, ص, ض ,ظ ,
ج ,ز ,ذ ,س maka khalaf
membaca idham, sepertiقَد
جَّاءكُم
d.
Sesiap
ta’tanits (ت) bertemu pada hurufظ
,ت ,ج ,ز ,س maka
khalaf membaca idham, sepertiأَنْبَتَت
سَّبْعَ
8)
Fathah
dan imalah
Khalaf
membaca imalah pada :
a. Setiap lafal dzawatil ya’, seperti lafalالهُدى
b. Setiap alip ta’tanis sepetti lafalالموْتَى
c. Seperti lafalمَتَى ,أَتَى,
بَلَى,عَمَى
d.
Setiap
lafal رَأَء (imalah ra’ dan hamzahnya)
9)
Khalaf
dalam keadaan waqaf
a. Setiap hamzah yang berharakat sukun jatuh setelah huruf hidup yang
sesuai dengan harakatnya, maka dalam keadaan waqaf khalaf membaca ibdal hamzah (mengganti
hamzah menjadiوْ/يَ ), seperti يُومِنُون–يُؤمِنُون
b.
Setiap
hamzah yang berada diujung kalimat dan sebelumnya berupa alif, maka khalaf dalam keadaan waqaf mengganti
hamzah menjadi alif (ibdal)
dengan 2 dan 6 harakat menurut versi
kitab Fayd al-Baraqat seperti السُّفَهَا
10)
Kalimat-kalimat
yang cara bacanya berbeda dengan hafsh
Adapun
diantara sebagian kalimat-kalimat yang cara bacanya berbeda dengan riwayat hafs
ialahh :
a.
Membaca
lafalيبُنَيَّ dalam surat hud, yusuf,
luqman dan assafat dengan kasrah ya’ nya sehingga menjadi يبُنَيِّ, dan masih banyak lagi lainnnya dalam kaidah farsy
b.
Riwayat Khallad
1)
Memisahkan
diantara dua surat
Khallad
memisahkan diantara dua surat dengan mewashalkan kedua surat dengan tanpa
basmalah
2)
Mim
jama’
a.
Khallad membaca dhummah ha’ dan sukunnya mim
lafal عَلَيهُم,
إِلَيهُم, لَدَ يهُم
b.
Khalad
membaca dhummah ha’ dengan mim dari setiap mim jama’ yang sesudahnya
berupa sukun dan sebelumnya berupa ha’, baik sebelumnya adda huruf ya’ sukun
ataupun tidak, seperti عَليهُم الذٌّلَّة
3)
Panjang
dan pendek bacaannya.
a.
Apabila
mad muttashil maka khallad
membaca 3 alif, seperti جآء
b.
Apabila
mad munfashil kamak kallad membaca 3 alif, seperti بمآ
أُنزل
4)
Dua
hamzah berurutan dalam satu kalimat maupun dua kalimat
Adapun
dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kata baik haraakatnya
sama maupun beda, maka bacaannya khallad
pun biasa yakni tahqiq semua, seperti ءأنذَرتَهُم
5)
isymam
a.
Khallad membaca isymam dengan suara shad ke huruf za’, hanya pada lafal اهْدِنَا
الصِّرَاطَ
dalam surat al-fatihah
6)
Saktah
a.
Setiap
hamzah hidup dan sebelumnya berupa sukunyaال
ta’rif, dalam satu kata dalam keadaan washal,
maka khallad membaca dengan 2 versi, yakni tanpa saktah dan saktah, seperti
lafal وَبِالاَ خِرَةِ
b.
Adapun
dalam keadaan waqaf, menurut kitab faydh al-barakat maka dibaca dengan 3 versi, yakni tanpa
saktah, dan tambah naql,sedangkan menurut kitab lain ialah 2 versi,
yakni naql dan saktah.
c.
Setiap
lafalشَيئ (rafa dan jer) dalam keadaan washal dengan 2
versi tanpa saktah dan saktah.
7)
Idzhar
dan idgham
a.
Setiap
hurufإِذْ dzal lafal bertemu dengan
huruf ت danد mka Khallad membaca
idgham sepertiإِذ دَّخَلُوا , إذ
تَّخْلُقُ
b.
Setiap
huruf dal lafal bertemu hurufس ,ش ,ص ,ض ,ظ
,ج , ز,ذ ,
maka Khallad membaca idgham, sepertiقَد
جَاءَكُمْ
c.
Setiap
ta ta’nits(تْ) bertemu pada huruf س
,ص ,ظ ,ت ,ج , ز , maka khallad membaca idgham, sepertiأنْبَتَت
سَّبْعَ
d.
Setiap
huruf lam lafalهَلْ bertemu dengan hurufث , maka Khallad membaca idgham sepertiهَل
ثُوِّبَ
8)
Fathah
dan imalah
Khallad
membaca imalah pada :
a.
Setiap
lafal dzawatil ya’, seperti lafalالهدى
b.
Setiap
alif ta ‘nits seperti الموْتَى, سُكَرَى
c.
Setiap
lafal مَتَى ,أَتَى, بَلَى,عَمَى
d.
Setiaf
lafal رَأَء (imalah
ra’ lafal dan hamzahnya)
9)
Khallad
dalam keadaan waqaf
a. Setiap hamzah yang berharakat sukun jatuh setelah huruf hidup yang
sesuai dengan harakatnya, maka dalam keadaan waqaf Khallad membaca ibdal hamzah
(mengganti hamzah menjadi وْ/يَ), seperti يُومِنُون–يُؤمِنُون
b.
Setiap
hamzah yang berada diujung kalimat dan sebelumnya berupa alif, maka Khallad dalam keadaan waqaf mengganti
hamzah menjadi alif (ibdal)ndengan 2 dan 6 harakat menurut versi kitab Fayd al-Baraqat seperti السُّفَهَا
10)
Kalimat-kalimat
yang cara bacanya berbeda dengan hafsh
Adapun
diantara sebagian kalimat-kalimat yang cara bacanya berbeda dengan riwayat hafs
ialahh :
a.
Membaca
lafalيبُنَيَّ dalam
surat hud, yusuf, luqman dan assafat dengan kasrah ya’ nya sehingga menjadiيبُنَيِّ , dan masih banyak lagi
lainnnya dalam kaidah farsy.[3]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Imam
Hamzah al-Kufi, nama lengkapnya ialah Hamzah bin Habib bin Imarah al-Kufi.
Lahir pada tahun 80 H dan wafat pada tahun 156 H. Adapun sanadnya ialah dari
Muhammad bin Abi Laila dari Abi al-Mihnhal dari Sa’id bin Jabir dari Abdullah
bin ‘Abbas dari Ubay bin Ka’ab dari Rosulullah Muhammad. Dan beliau mempunyai
murid yang menjadi perawinya yaitu Khalaf dan Khallad, Abu Muhammad Khalaf bin
Hisyam al-Bazzar ialah nama lengkapnya. Lahir pada 150 H dan wafat 229 H di
Baghdad, dan Khllad nama lengkapnya adalah Abu Isa Khallad bin Khalid al-Kufi.
Lahir pada 119 H dan 220 H.
Daftar Pustaka
Albab, Chasan, Pengantar
Qira’at Tujuh, Moncer Press Semarang : Semarang, 2016.
Nur, Muhammad Qadirun. 2001. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis.
Jakarta. Pustaka Amani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar