Selasa, 06 Juni 2017

QIRA'AT HAMZAH



QIRA'AT HAMZAH

 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Qiraat merupakan salah satu cabang ilmu dalam ‘Ulum al-Qur’an, namun tidak banyak orang yang tertarik kepadanya, kecuali orang-orang tertentu saja, biasanya kalangan akademik. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu,  di antaranya adalah, ilmu ini tidak berhubungan langsung dengan kehidupan dan muamalah manusia sehari-hari; tidak seperti ilmu fiqih, hadis, dan tafsir misalnya,yang dapat dikatakan berhubungan langsung dengan kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan ilmu qira’at tidak mempelajari masalah-masalah yang berkaitan secara langsung dengan halal-haram atau hukum-hukum tertentu dalam kehidupan manusia.
            Selain itu, ilmu ini juga cukup rumit untuk dipelajari, banyak hal yang harus diketahui oleh peminat ilmu qira’at ini, yang terpenting adalah pengenalan al-Qur’an secara mendalam dalam banyak seginya, bahkan hafal sebagian besar dari ayat-ayat al-Qur’an merupakan salah satu kunci memasuki gerbang ilmu ini, pengetahuan bahasa Arab yang mendalam dan luas dalam berbagai seginya, juga merupakan alat pokok dalam menggeluti ilmu ini, pengenalan berbagai macam qiraat dan para perawinya adalah hal yang mutlak bagi pengkaji ilmu ini. Hal-hal inilah barangkali yang menjadikan ilmu ini tidak begitu populer.
            Meskipun demikian keadaannya, ilmu ini telah sangat berjasa dalam menggali, menjaga dan mengajarkan berbagai “cara membaca” al-Qur’an yang benar sesuai dengan yang telah diajarkan Rasulullah SAW. Para ahli qira’at  telah mencurahkan segala kemampuannya demi mengembangkan ilmu ini. Ketelitian dan kehati-hatian mereka telah menjadikan al-Qur’an terjaga dari adanya kemungkinan penyelewengan dan masuknya unsur-unsur asing yang dapat merusak kemurnian al-Qur’an. Penulis disini akan  memaparkan qira’at Hamzah dengan perawinya yaitu Khalaf dan Khallad.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana biografi Hamzah?
2.      Bagaimana cara membaca Al-Qur’an Qira’at Hamzah?




BAB II
PEMBAHASAN

A.     Biografi Hamzah
Imam Hamzah al-Kufi, nama lengkapnya ialah Hamzah bin Habib bin Imarah al-Kufi. Lahir pada tahun 80 H dan wafat pada tahun 156 H. Wafat pada tahun 156 H di Halwan, suatu kota di Iraq.[1] Ia terkenal sebagai orang yang wira’i tidak pernah mengambil upah dari Al-Qu’an dan tidak tidur setiap malam kecuali hanya sebentar.
Adapun sanadnya ialah dari Muhammad bin Abi Laila dari Abi al-Mihnhal dari Sa’id bin Jabir dari Abdullah bin ‘Abbas dari Ubay bin Ka’ab dari Rosulullah Muhammad. Sedangkan sanad lainnya ialah dari Sulaiman bin Mahran al-A’masy dan Talhah  bin Masraf, keduanya dari Yahya bin Wastab, dari Zir bin Huubaisy, dari ‘Utsman bin  ‘Affan, ‘Abdullah bin Mas’ud, Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah.diantara murid-muuridnya yang menjadi perawi utamanya ialah :
a.       Khalaf
Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam al-Bazzar ialah nama lengkapnya. Lahir pada 150 H dan wafat 229 H di Baghdad. Ia terkenal sebagai orang yang hafal al-Qur’an 30 juz pada usia 10 tahun.
b.      Khalad
Nama lengkapnya Abu Isa Khallad bin Khalid al-Kufi. Lahir pada 119 H dan 220 H. Ia terkenal kedalaman dan keluasan ilmunya khususnya dalam ‘Ulumul Qur’an. Adapun sanadnnya ialah dari Sulaim bin Isa al-Hanafi al-Kufi yang merupakan murid langsung dari Hamzah. Sedangkan thariqnya yakni penerus estapet qiraat Imam Hamzah dengan bacaan riwayatnya yang trekenal ialah Ibnu Syadzan.[2]
A.    Cara Membaca Al-Qur’an
a.      Riwayat Khalaf
1)      Memisahkan diantara dua surat
Khalaf memisahkan diantara dua surat dengan mewashalkan kedua surat dengan tanpa basmalah
2)      Mim Jama’
a.       Khalaf membaca dhammah ha’ dan sukunnya mim lafal عَلَيهُم, إِلَيهُم, لَدَ يهُم
b.      Khalaf membaca dhummah ha’ dan mim dari setiap mim jama’ yang sessudahnya berupa sukun dan sebelumnya berupa ha’, baik sebelumnya ada huruf  ya’ sukun atau tudak, seperti   عَليهُم الذٌّلَّة
3)      Panjang dan pendenknya bacaan.
a.       Apabila mad muttashil  maka khalaf membaca tiga alif seperti جآء
b.      Apabila  mad munfashil maka khalaf membaca tiga alif, sepertiبمآ أُنزل
4)      Dua hamzah berurutan dalam satu kalimat maupun dua kalimat
Adapun dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kata baik haraakatnya sama maupun beda, maka bacaannya khalaf pun biasa yakni tahqiq semua, sepertiءأنذَرتَهُم
5)      Isymam
Khlaf membaca isymam  dengan suara shad ke huruf za’ pada :
a.       Lafal  المصَيطِرُونَdan بِمُصَيطِرٍ
b.      Setiap  hurufص  sukun yang jatuh setelah hurufد , seperti dalam lafalأصدق
c.       Setiap lafalصِرَاطَ, الصِّرَطَ
6)      Saktah
a.       Setiap hamzah hidup dan sebelumnya berupa sukunya ال ta’rif, dalam satu kata dalam keadaan washal, maka khalaf membaca dengan saktah, seperti lafalوَبِالاَ خِرَةِ
b.      Adapun dalam keadaan waqaf, maka dibaca dengan dua versi ketika washal dan ditambah naql ketika waqaf.
c.       Setiap lafa شيئ  (rafa dan jer) dalam keadaan washal, seperti كلِّ شَيئٍ قَدِيرٌ
7)      Idzhar dan idgham
a.       Setiap terdapat nun sukun atau tanwin yang bertemuو  atau ي, baik dalam satu kalimat maka khalaf membacca dengan bila ghunnnah (tanpa dengung), sepertiغِشَاوَةٌ وَلهم
b.      Setiap huruf dzalإِذْ  lafal bertemu dengan hurufت  dan د, maka khalaf membaca idgham  seperti إذ تَّخْلُقُ, إذ دَّ خلوا
c.       Setiap huruf dzal lafal قَدْ bertemu huruf ش, ص, ض ,ظ , ج ,ز ,ذ ,س maka khalaf membaca idham, sepertiقَد جَّاءكُم
d.      Sesiap ta’tanits (ت) bertemu pada hurufظ ,ت ,ج ,ز ,س  maka khalaf membaca idham, sepertiأَنْبَتَت سَّبْعَ
8)      Fathah dan imalah
Khalaf membaca imalah pada :
a.      Setiap lafal dzawatil ya’, seperti lafalالهُدى
b.     Setiap alip ta’tanis sepetti lafalالموْتَى
c.      Seperti lafalمَتَى ,أَتَى, بَلَى,عَمَى
d.      Setiap lafal رَأَء (imalah ra’ dan hamzahnya)
9)      Khalaf dalam keadaan waqaf
a.      Setiap hamzah yang berharakat sukun jatuh setelah huruf hidup yang sesuai dengan harakatnya, maka dalam keadaan waqaf  khalaf membaca ibdal hamzah (mengganti hamzah menjadiوْ/يَ ), seperti يُومِنُونيُؤمِنُون
b.      Setiap hamzah yang berada diujung kalimat dan sebelumnya berupa alif,  maka khalaf dalam keadaan waqaf mengganti hamzah menjadi alif (ibdal) dengan 2 dan 6 harakat menurut versi  kitab Fayd al-Baraqat seperti السُّفَهَا
10)  Kalimat-kalimat yang cara bacanya berbeda dengan hafsh
Adapun diantara sebagian kalimat-kalimat yang cara bacanya berbeda dengan riwayat hafs ialahh :
a.       Membaca lafalيبُنَيَّ  dalam surat hud, yusuf, luqman dan assafat dengan kasrah ya’ nya sehingga menjadi يبُنَيِّ, dan masih banyak lagi lainnnya dalam kaidah farsy

b.      Riwayat Khallad
1)      Memisahkan diantara dua surat
Khallad memisahkan diantara dua surat dengan mewashalkan kedua surat dengan tanpa basmalah
2)      Mim jama’
a.        Khallad membaca dhummah ha’ dan sukunnya mim lafal  عَلَيهُم, إِلَيهُم, لَدَ يهُم
b.      Khalad membaca dhummah ha’ dengan mim dari setiap mim jama’ yang sesudahnya berupa sukun dan sebelumnya berupa ha’, baik sebelumnya adda huruf ya’ sukun ataupun tidak, seperti عَليهُم الذٌّلَّة
3)      Panjang dan pendek bacaannya.
a.       Apabila mad muttashil maka khallad  membaca 3 alif, seperti جآء
b.      Apabila mad munfashil kamak kallad membaca 3 alif, seperti بمآ أُنزل
4)      Dua hamzah berurutan dalam satu kalimat maupun dua kalimat
Adapun dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kata baik haraakatnya sama maupun beda, maka bacaannya khallad  pun biasa yakni tahqiq semua, seperti ءأنذَرتَهُم
5)      isymam
a.       Khallad  membaca isymam  dengan suara shad ke huruf za’, hanya  pada lafal اهْدِنَا الصِّرَاطَ dalam surat al-fatihah
6)      Saktah
a.       Setiap hamzah hidup dan sebelumnya berupa sukunyaال  ta’rif, dalam satu kata dalam keadaan washal, maka khallad membaca dengan 2 versi, yakni tanpa saktah dan saktah, seperti lafal  وَبِالاَ خِرَةِ
b.      Adapun dalam keadaan waqaf, menurut kitab  faydh al-barakat  maka dibaca dengan 3 versi, yakni tanpa saktah, dan tambah naql,sedangkan menurut kitab lain ialah 2 versi, yakni naql dan saktah.
c.       Setiap lafalشَيئ  (rafa dan jer) dalam keadaan washal dengan 2 versi tanpa saktah dan saktah.
7)      Idzhar dan idgham
a.       Setiap hurufإِذْ  dzal lafal bertemu dengan huruf ت danد  mka Khallad membaca idgham sepertiإِذ دَّخَلُوا , إذ تَّخْلُقُ
b.      Setiap huruf dal lafal bertemu hurufس ,ش ,ص ,ض ,ظ ,ج , ز,ذ , maka Khallad membaca idgham, sepertiقَد جَاءَكُمْ
c.       Setiap ta ta’nits(تْ) bertemu pada huruf س ,ص ,ظ ,ت ,ج , ز , maka khallad membaca idgham, sepertiأنْبَتَت سَّبْعَ
d.      Setiap huruf lam lafalهَلْ  bertemu dengan hurufث , maka Khallad membaca idgham sepertiهَل ثُوِّبَ
8)      Fathah dan imalah
Khallad membaca imalah pada :
a.       Setiap lafal dzawatil ya’, seperti lafalالهدى
b.      Setiap alif ta ‘nits seperti الموْتَى, سُكَرَى
c.       Setiap lafal مَتَى ,أَتَى, بَلَى,عَمَى
d.      Setiaf lafal رَأَء  (imalah ra’ lafal dan hamzahnya)
9)      Khallad dalam keadaan waqaf
a.      Setiap hamzah yang berharakat sukun jatuh setelah huruf hidup yang sesuai dengan harakatnya, maka dalam keadaan waqaf  Khallad membaca ibdal hamzah (mengganti hamzah menjadi وْ/يَ), seperti يُومِنُونيُؤمِنُون
b.      Setiap hamzah yang berada diujung kalimat dan sebelumnya berupa alif,  maka Khallad dalam keadaan waqaf mengganti hamzah menjadi alif (ibdal)ndengan 2 dan 6 harakat menurut versi  kitab Fayd al-Baraqat seperti  السُّفَهَا
10)  Kalimat-kalimat yang cara bacanya berbeda dengan hafsh
Adapun diantara sebagian kalimat-kalimat yang cara bacanya berbeda dengan riwayat hafs ialahh :
a.       Membaca lafalيبُنَيَّ  dalam surat hud, yusuf, luqman dan assafat dengan kasrah ya’ nya sehingga menjadiيبُنَيِّ  , dan masih banyak lagi lainnnya dalam kaidah farsy.[3]











BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Imam Hamzah al-Kufi, nama lengkapnya ialah Hamzah bin Habib bin Imarah al-Kufi. Lahir pada tahun 80 H dan wafat pada tahun 156 H. Adapun sanadnya ialah dari Muhammad bin Abi Laila dari Abi al-Mihnhal dari Sa’id bin Jabir dari Abdullah bin ‘Abbas dari Ubay bin Ka’ab dari Rosulullah Muhammad. Dan beliau mempunyai murid yang menjadi perawinya yaitu Khalaf dan Khallad, Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam al-Bazzar ialah nama lengkapnya. Lahir pada 150 H dan wafat 229 H di Baghdad, dan Khllad nama lengkapnya adalah Abu Isa Khallad bin Khalid al-Kufi. Lahir pada 119 H dan 220 H.







Daftar Pustaka


Albab, Chasan,  Pengantar Qira’at Tujuh, Moncer Press Semarang : Semarang, 2016.
Nur, Muhammad Qadirun. 2001. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis. Jakarta. Pustaka Amani.







[1] Muhammad Nur Qadirun, Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis, Jakarta, Pustaka Amani. 2001
[2] Chasan  Albab, Pengantar Qira’at Tujuh, Moncer Press Semarang : Semarang, 2016.hlm.38-39
[3]Ibid,hlm.116-129

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

17 KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR'AN SETIAP HARI

17 Keutamaan Membaca Al Quran Setiap Hari Kajian Islam – Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari Keutamaan membaca Al Qu...